Perancah jenis ini juga banyak digunakan di Indonesia disamping karena bahannya mudah didapat juga lebih praktis cara pemasangannya.
Material Perancah
Materail utama dari perancah jenis ini adalah pipa logam yang harus memenuhi syarat untuk menghindari kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Syarat tersebut adalah sebagai berikut :
- Dibuat dari material yang baik, seperti pipa baja berlapis timah (galvanized steel).
- Cukup kuat untuk menahan beban
- Pipa-pipa harus lurus dan bebas dari karatan atau perubahan bentuk.
- Diameter pipa minimal 5 cm dan tebal 4mm.
Susunan Perancah Pipa
Perancah Tiang Pipa (Single Pipe Scaffolding) terdiri dari tiang vertikal, batang memanjang (ledges), batang melintang (putlog), palang penguat (diagonal brace), pengikat (clamp), sambungan pipa tunggal (single tube joint), sepatu perancah (fixed type base metals), dan angkur (anchorage).
1. Ting Vertikal
- Jarak memanjang antara tiang vertikal harus 1,85 m dan jarak melintangnya 1,5 m.
- Fixed type base metal harus dipasang pada bagian paling bawah dari tiang vertikal.
- Harus menggunakan sepasang pipa bila tingginya lebih dari 31 m dihitung mulai dari bagian atas tiang vertikal, dan tiang vertikal harus memiliki papan lantai kerja setiap tahap.
- Tiang vertikal yang berdekatan tidak boleh memiliki tinggi yang sama.
- Beban setiap tiang vertikal harus kurang atau sama dengan 200 kg.
2. Batang Memanjang (Ledges)
- Jarak antara batang memanjang (ledges) adalah sekitar 1,6 m. Batang memanjang yang pertama harus dipasang pada posisi tidak lebih tinggi dari 2 m dari landasa.
3. Batang Melintang (Putlog)
- Jarak antara batang melintang (putlog) adalah 1,0 m.
- Batang melintang harus diikatkan dengan kuat pada tiang vertikal yaitu pada titik silang antara batang memanjang dan tiang vertikal, dan diikatkan kuat pada posisi tengah dari batang memanjang.
- Putlog harus ditempatkan menonjol keluar sekitar 5 cm dari tiang vertikal atau batang memanjang.
4. Palang Penguat (Diagonal Brace)
- Palang penguat (diagonal brace) dalam arah memanjang harus dipasang pada sisi luar dari perancah, yaitu pada jarak horizontal 16,5 m dan jarak vertikalnya 15 m dalam 2 arah persilangan. Palang penguat dekat dengan titik persilangan antar tiang vertikal dengan batang memanjang, jadi setiap palang penguat dengan tiang vertikal saling bersilangan.
- Palang penguat dalam arah memanjang (horizontal diagonal brace) harus dipasang setiap tahap mulai dimana angkur (anchorage) dipasang.
5. Lantai Kerja (Platform)
- Lebar dari lantai kerja adalah 40 cm dengan jarak antara dua lantai kerja adalah 3 cm.
- Lantai kerja harus dari bahan yang baik.
6. Angkur (Anchorage)
- Angkur (Anchorage) harus dipasang dengan jarak 5 m arah vertikal dan 5,5 arah horizontal. Angkur yang pertama tidak boleh lebih tinggi dari 5 m dari landasan.
- Angkur harus dipasang dekat dengan titik silang antara tiang vertikal dengan batang memanjang dan ditanamkan dengan kuat pada dinding.
- Jika angkur tidak dipasang, maka penyokong harus dipasang dengan spasi yang sama dengan angkur.
7. Sambungan
- Sambungan dari tiang vertikal, batang memanjang, dan palang penguat harus disambung dengan menggunakan pipa tunggal atau clamp.
8. Pengaman (Handrail)
- Perancah harus dilengkapi dengan pengaman (handrail) bila tingginya lebih dari 2 m.
- Handrail harus dipasang mengelilingi perancah.
9. Tangga (Ledder)
- Struktur dari tangga harus kuat.
- Bagian paling ujung dari tangga harus berjarak 60 cm atau lebih.
- Posisi dari tangga harus pasti untuk mencegah perpindahan dari tangga.
- Ukuran dari anak tangga harus tetap dan sama antar anak tangga.
- Untuk tangga yang memiliki panjang 10 m, setiap 5 m dipasang lantai kerja.
10. Pengaman Kaki (Toe Board)
- Pengaman kaki dipasang dengan tebal 2,5 cm dan tinggi 10 cm.
- Pengaman kai dipasang disekeliling perancah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar